Dalam suatu penelitian, dua kelompok relawan diberikan dua jenis minuman, yaitu air lemon yang dicampur gula dan pemanis buatan. Hasilnya menunjukkan, relawan yang menenggak air lemon bercampur gula cenderung tidak agresif dalam situasi konfrontasi dengan orang yang tidak dikenalnya.
Ilmuwan lainnya juga pernah mengkaji kemungkinan adanya keterkaitan antara diabetes dan perilaku agresi. Mereka berkesimpulan bahwa pasien diabetes yang memiliki kadar glukosa yang rendah (hipoglikemia), dan pemberian glukosa dapat membantu pasien dalam pengendalian diri.
Peneliti lain juga menemukan fakta bahwa negara-negara yang tingkat rata-rata pasien diabetesnya tinggi cenderung memiliki angka kejahatan yang lebih tinggi. Mereka menyatakan, hubungan tersebut muncul ketika tingkat kemakmuran dan faktor lainnya ikut memengaruhi.
"Saat sebagian besar masyarakat berpikir tentang diabetes dan pasein gangguan metabolisme glukosa, mereka menilai hal itu hanya sebagai ancaman serta kerugian bagi individu. Tetapi, riset menunjukkan bahwa hal itu dapat menimbulkan dampak secara sosial," ujar Brad Bushman, Profesor dari Ohio State University, yang terlibat dalam penelitian tersebut.