Efek Buruk Kebiasaan Multitasking


Jalan Sutra-Multitasking atau melakukan beberapa pekerjaan secara bersama-sama, mungkin pendapat banyak orang bahwa kebiasaan multitasking bisa membuat pekerjaan jadi lebih cepat selesai, fokus dan efisien. Tetapi pada kenyataannya, banyak peneliti percaya bahwa otak manusia tidak bisa mengerjakan dua atau lebih tugas secara bersamaan, seperti yang dikutip dari health.

Para peneliti menjelaskan bahwa temuan tersebut hanya berlaku pada kegiatan yang membutuhkan pemikiran. Melakukan dua kegiatan yang tak perlu berpikir, seperti berjalan atau mengunyah permen karet tidak akan berakibat buruk terhadap kinerja otak. Beda halnya dengan nelpon sambil menyetir.

"Pasti ada sesuatu yang dikorbankan. Anda tidak bisa berkonsentrasi pada satu pekerjaan, entah itu pembicaraan di telepon atau menyetir," ujar David E. Meyer, PhD, ketua Brain, Cognition, and Action Laboratory di University of Michigan.

Selain mengatakan bahwa multitasking tidak efisien, Meyer juga menemukan bukti dimana multitasking justru memperlambat gerakan Anda. Dalam sebuah peneltian yang diterbitkan beberapa tahun lalu, Meyer dan koleganya, bahwa multitasking justru membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan satu tugas, terutama ketika tugas tersebut rumit.

Para pakar kesehatan menjelaskan bahwa kebiasaan melakukan tugas lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan bisa mempengaruhi memori dan perhatian Anda. Sebagai contoh kasus, seseorang ingin mengambil makanan ringan dari kulkas, kemudian mendengar telepon berdering dan menjawabnya. Ketika sudah selesai, orang tersebut menuju dapur tetapi tidak tahu apa yang seharusnya ia lakukan di dapur. Apakah hal seperti ini juga terjadi pada Anda?

Itu merupakan kasus sederhana yang menggambarkan bahwa multitasking dapat menyebabkan gangguan saat mengolah informasi, menurut Adam Gazzely, seorang profesor neurologi, fisiologi dan psikiatri di San Fransisco. Jenis gangguan otak, belakangan ini semakin bertambah, seiring dengan berkembangnya teknologi seperti laptop dan smartphone.

Sementara itu, Amanda A. McGowan, pakar akupunktur dan praktisi medis China sepakat dengan penelitian di atas. Banyak dari pasiennya yang mengeluhkan kelelahan, ini diakibatkan dari adanya distraksi mental dan overextension.

"Multitasking sudah lama diperkirakan memperlambat dan mencederai pikiran," ungkapnya. "Mereka yang mempraktikkan pengobatan China juga yakin bahwa multitasking bisa mencederai tubuh."



Digg Twitter Facebook
Home