Seperti dilansir oleh Salon.com, beberapa penelitian yang dilakukan selama 30 tahun menemukan bahwa orang yang menyimpan rahasia lebih mudah mengalami sakit mental dan fisik. Kedua rasa sakit tersebut, uniknya, lebih mudah disembuhkan jika mereka mengeluarkan semua rahasia yang mereka simpan.
Salah satu penelitian dilakukan oleh Profesor Tom Frijns pada tahun 2009 pada 278 remaja. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Behavioral Development tersebut mengungkap bahwa partisipan yang menyimpan rahasia lebih mudah merasa depresi, kesepian, dan memiliki kontrol diri yang rendah.
Menyimpan rahasia tak hanya membuat seseorang rentan terkena penyakit mental, tetapi juga penyakit secara fisik. Penelitian tahun 1999 yang dilakukan oleh profesor psikologi Anita Kelly dari Notre Dame University mengungkap bahwa orang yang menyimpan rahasia lebih mudah mengalami sakit kepala, sakit punggung, dan pusing.
"Sederhana saja, orang yang sering menyimpan rahasia cenderung lebih mudah sakit," ungkapnya, seperti dilansir oleh Daily Mail (22/11).
Penelitian yang dilakukan pada tahun 1989 terhadap korban HOlocaust oleh psikolog James Pennebraker dari University of Texas juga menemukan bahwa korban yang mengungkap rahasia mereka secara perlahan memiliki kesehatan yang baik, dibandingkan dengan korban yang tak ingin mengungkap rahasia mereka.
