Keuskupan Katolik Roma di Dublin, Irlandia membongkar skandal seksual yang dilakukan terhadap anak-anak di bawah umur oleh para pastor. Perbuatan tercela ini dilakukan sejak pertengahan tahun 1990.
Dalam laporan yang dipublikasikan untuk umum seperti dilansir reuters, salah seorang pastor mengaku telah melakukan perbuatan tercela tersebut kepada lebih dari 100 anak-anak. Sementara pastor lainnya mengaku selama dua minggu sekali melakukannya selama 25 tahun.
Para uskup selama ini telah menerima komplain dari para keluarga korban. Pihak keuskupan yang selama ini terkenal sangat melindungi anak-anak tersebut berjanji untuk menghentikan skandal terlarang tersebut.
Selama ini, pihak gereja sangat menjaga kerahasiaan serta kebijakan internal. "Jangan tanya, jangan beritahu," dua kalimat tersebut selama ini menjadi senjata pamungkas untuk menjawab pertanyaan atas skandal kekerasan seksual terhadap anak-anak di lingkungan gereja.
"Namun, kasus ini sangat menonjol dan nyata terjadi di lingkungan gereja dan hanya sebagian kecil saja para pastor yang melakukan hal ini," demikian salah satu alasan yang ditulis dalam publikasi tersebut.
"Laporan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan betapa pihak gereja dan pemerintah sangat konsen untuk bersama-sama memerangi kekerasan terhadap anak-anak," demikian alasan kenapa skandal ini dipublikasikan seperti tertera dalam publikasi tersebut.
Namun, tidak semua pihak setuju dengan publikasi ini. Dibongkarnya skandal seks di gereja ini dianggap sebagai perbuatan untuk menurunkan wibawa gereja.
Para uskup selama ini telah menerima komplain dari para keluarga korban. Pihak keuskupan yang selama ini terkenal sangat melindungi anak-anak tersebut berjanji untuk menghentikan skandal terlarang tersebut.
Selama ini, pihak gereja sangat menjaga kerahasiaan serta kebijakan internal. "Jangan tanya, jangan beritahu," dua kalimat tersebut selama ini menjadi senjata pamungkas untuk menjawab pertanyaan atas skandal kekerasan seksual terhadap anak-anak di lingkungan gereja.
"Namun, kasus ini sangat menonjol dan nyata terjadi di lingkungan gereja dan hanya sebagian kecil saja para pastor yang melakukan hal ini," demikian salah satu alasan yang ditulis dalam publikasi tersebut.
"Laporan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan betapa pihak gereja dan pemerintah sangat konsen untuk bersama-sama memerangi kekerasan terhadap anak-anak," demikian alasan kenapa skandal ini dipublikasikan seperti tertera dalam publikasi tersebut.
Namun, tidak semua pihak setuju dengan publikasi ini. Dibongkarnya skandal seks di gereja ini dianggap sebagai perbuatan untuk menurunkan wibawa gereja.