Peneliti dari Norwegia menyebutkan bahwa pria yang berjiwa artistik seperti pelukis atau pemain musik punya kesehatan mental yang lebih baik.
Peneliti melakukan wawancara, pemeriksaan klinis, sampel darah, urin dan scan otak pada sekitar 48.289 partisipan pria dari berbagai latar belakang maupun profesi. Hasilnya, kesehatan mental pria yang berjiwa artistik ternyata mengalahkan tingkat kesehatan mental pria yang punya banyak uang atau pekerjaan hebat.
Berbagai faktor seperti status sosial ekonomi, penyakit kronis, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol sudah diperhitungkan dalam studi ini. Pria yang berjiwa artistik dilaporkan lebih sedikit dan jarang depresi.
"Terdapat hubungan yang positif antara partisipan yang menyukai kegiatan seni atau berbau budaya dan artistik terhadap tingkat kesehatannya, terutama untuk masalah depresi." tutur Profesor Jostein Holmen dari Norwegian University of Science and Technology's (NTNU) Nord-Trondelag Health Study seperti dilansir Asylum.
Studi ini juga menunjukkan bahwa apapun status ekonomi sosial seseorang, baik itu sopir truk atau direktur bank, punya tubuh yang lebih sehat dan hidup yang lebih bahagia ketika memiliki sisi lain artistik dalam dirinya.
"Studi ini menantang setiap orang untuk bisa menggunakan sisi otak kanannya sesering mungkin karena ternyata hal itu bisa meningkatkan kesehatan. Kebanyakan orang selama ini berpikir dengan otak kiri dan logikanya. Itulah sebabnya banyak orang yang depresi saat ini," kata Prof Holmen.
Meski demikian, peneliti tidak sepenuhnya yakin apakah penelitian ini berlaku juga untuk wanita. Yang pasti dengan meningkatkan frekuensi penggunaan otak kanan bisa mengurangi risiko terkena penyakit mental.