Kesadaran pekerja untuk mengonsumsi makanan pada pagi hari (sarapan) masih sangat rendah. Padahal sarapan memberikan kontribusi yang sangat besar pada tubuh, terutama otak.
"Saat kita tidur 8-10 jam, tubuh menggunakan cadangan makanan yang ada untuk melakukan aktifitas vital seperti menjaga jantung agar tetap berdetak dan ginjal tetap mereproduksi cairan. Maka, sarapan penting peranannya untuk mengisi kembali cadangan makanan yang telah terpakai pada saat kita tidur," ungkap. dr.Inge Permadhi MS, Sp.GK, Spesialis gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Dikatakannya melewatkan sarapan dapat mempengaruhi konsentrasi dan penurunan tenaga saat beraktivitas di sekolah atau di tempat kerja, sehingga produktivitas pun menurun karena tubuh tidak menerima cukup nutrisi yang bergizi dan berenergi.
"Dampak lain melewatkan sarapan antara lain adalah pusing, mengantuk, merasa lemah, kurang waspada, atau lama dalam bereaksi, akibat kadar gula darah yang rendah," ungkapnya.
Tidak mengonsumsi sarapan dapat meningkatkan nafsu makan di waktu lainnya yang apabila tidak terkontrol dapat memicu obesitas. Perasaan lapar tersebut membuat seseorang cenderung makan dalam porsi berlebihan.
Menurut dr. Inge, sarapan yang baik mengandung 20-25 persen kebutuhan kalori per hari. Mengonsumsi sarapan dengan teratur dapat membantu tubuh lebih berenergi dalam melakukan aktifitas.
"Sarapan sehat berenergi juga berperan membantu kita menjaga kesehatan, meningkatkan keaktifan dan membantu mengatur berat badan. Bagi anak, sarapan yang sehat dapat membantu menunjang pertumbuhannya," pungkasnya.