Jalan Sutra- Ahli keselamatan jalan raya menganjurkan tidur untuk mengatasi kelelahan saat menyetir.
Para sopir truk jarak jauh yang minum kopi memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang lebih rendah.
Hal itu diungkapkan oleh sebuah tim peneliti Australia yang membandingkan 530 sopir truk yang mengalami kecelakaan dengan 517 sopir lain yang tidak.
Laporan yang dimuat di British Medical Journal itu menyebutkan bahwa kopi dan minuman lain yang mengandung kafein bisa mengurangi risiko kecelakaan karena kemungkinan minuman itu meningkatkan kewaspadaan.
Para ahli keselamatan jalan raya selalu menegaskan bahwa kafein bukan sebagai pengganti tidur.
Hasil penelitian memperlihatkan lebih dari sepertiga sopir mengatakan mengkonsumsi minuman berkafein dan setengah dari mereka mengatakan minuman itu untuk membuat mereka agar tetap bangun.
Dari para sopir yang minum kandungan kafein itu, sebanyak 63% lebih kecil menghadapi kemungkinan kecelakaan dibanding yang tidak minum kafein.
Angka itu didapat setelah disesuaikan dengan faktor usia, pola tidur, jarak kilometer yang ditempuh, dan waktu mengemudi.
Saran untuk tidur
Penelitian juga menemukan bahwa sopir yang memiliki catatan buruk selama lima tahun belakangan memiliki risiko kecelakaan lain dengan peningkatan sampai 81%.
Sekitar 70% dari sopir yang diteliti mengatakan mereka berhenti untuk tidur sebentar jika lelah, sesuai dengan saran para ahli keselamatan jalan raya.
Departemen Perhubungan Inggris menegaskan bahwa satu-satunya cara memulihkan diri dari rasa lelah adalah tidur.
"Mengemudi saat lelah meningkatkan risiko kecelakaan dan karena itu kami mendorong sopir untuk memastikan agar mereka istirahat dengan baik sebelum menyetir kembali," seperti dinyatakan seorang juru bicara Departemen Perhubungan.
Ditambahkannya bahwa dalam Peraturan Lalu Lintas disebutkan dengan jelas bahwa cara yang paling efektif untuk melawan rasa kantuk ketika menyetir, sebagai contoh, adalah dua minuman kafein dan tidur.
Para sopir truk jarak jauh yang minum kopi memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang lebih rendah.
Hal itu diungkapkan oleh sebuah tim peneliti Australia yang membandingkan 530 sopir truk yang mengalami kecelakaan dengan 517 sopir lain yang tidak.
Laporan yang dimuat di British Medical Journal itu menyebutkan bahwa kopi dan minuman lain yang mengandung kafein bisa mengurangi risiko kecelakaan karena kemungkinan minuman itu meningkatkan kewaspadaan.
Para ahli keselamatan jalan raya selalu menegaskan bahwa kafein bukan sebagai pengganti tidur.
Hasil penelitian memperlihatkan lebih dari sepertiga sopir mengatakan mengkonsumsi minuman berkafein dan setengah dari mereka mengatakan minuman itu untuk membuat mereka agar tetap bangun.
Dari para sopir yang minum kandungan kafein itu, sebanyak 63% lebih kecil menghadapi kemungkinan kecelakaan dibanding yang tidak minum kafein.
Angka itu didapat setelah disesuaikan dengan faktor usia, pola tidur, jarak kilometer yang ditempuh, dan waktu mengemudi.
Saran untuk tidur
Penelitian juga menemukan bahwa sopir yang memiliki catatan buruk selama lima tahun belakangan memiliki risiko kecelakaan lain dengan peningkatan sampai 81%.
Sekitar 70% dari sopir yang diteliti mengatakan mereka berhenti untuk tidur sebentar jika lelah, sesuai dengan saran para ahli keselamatan jalan raya.
Departemen Perhubungan Inggris menegaskan bahwa satu-satunya cara memulihkan diri dari rasa lelah adalah tidur.
"Mengemudi saat lelah meningkatkan risiko kecelakaan dan karena itu kami mendorong sopir untuk memastikan agar mereka istirahat dengan baik sebelum menyetir kembali," seperti dinyatakan seorang juru bicara Departemen Perhubungan.
Ditambahkannya bahwa dalam Peraturan Lalu Lintas disebutkan dengan jelas bahwa cara yang paling efektif untuk melawan rasa kantuk ketika menyetir, sebagai contoh, adalah dua minuman kafein dan tidur.