Sah-sah saja menghapus semua kenangan mantan dari ingatan, termasuk dari jejaring pertemanan. Tapi, ada untung-ruginya bila Anda melakukan ini. Ruginya, Anda tidak bisa memanas-manasi si dia dengan aksi foto-foto Anda yang keren itu. Masih ingin, kan, dia bergumam dalam hati betapa menyesalnya dia meninggalkan Anda?
Sebelum menghapus namanya, pertimbangkan hal ini:
* Membuat Anda "sakit"
Jika status atau isi pesan di "wall"-nya malah membuat Anda cemburu tidak keruan, menimbulkan sakit hati, dan membuat uring-uringan tidak jelas sepanjang hari, silakan Anda menghapus namanya dari daftar pertemanan. Tutup kuping saja bila teman-teman, bahkan si mantan, menganggap Anda kekanak-kanakan. Toh, yang terpenting, Anda bisa hidup nyaman tanpanya.
* Waktu Anda tersita
Sebentar-sebentar, Anda mengintip "wall" si mantan. Dia lagi ngapain, statusnya apa, sudah berubah menjadi relationship lagi atau masih available, dan sebagainya. Pokoknya Anda selalu ingin tahu perkembangan dia dari waktu ke waktu. Kalau sudah seperti ini, tentu saja waktu Anda bakal tersita. Jika sulit meninggalkan kebiasaan ini, "menghapusnya" bisa menjadi langkah tepat.
* Mengganggu hidup Anda
Tidak dosa, kok, untuk menghapus namanya jika dia terus bertingkah berlebihan. Misalnya, sengaja menulis status yang membuat Anda cemburu, menulis kalimat sakit hati yang berlebihan, atau mengumbar kesedihan untuk mendapat perhatian banyak orang.
* Melepaskan masa lalu
Menghilangkan nama mantan memang bisa menimbulkan kesan sulitnya menghilangkan rasa sakit hati dan perasaan mendalam. Namun, ini bisa membuat Anda terlihat dewasa jika dilakukan dengan alasan kuat dan konsisten. Intinya, jika tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari hubungan dan Anda hanya ingin menganggapnya sebagai masa lalu, jangan ragu tekan tombol "delete".
Dan nikmati kedamaian dlam bersosialnet..