Penyakit Akibat Stres


Stres pada dasarnya merupakan proses normal tubuh dalam mengatasi ancaman emosional maupun tantangan. Respon terhadap stres berfungsi melindungi organ tubuh dan bisa meningkatkan ketahanan fisik. Namun stres yang berkepanjangan bisa berakibat fatal.

Stres yang berlangsung terus menerus, semisal tekanan kerja, rasa kesal karena macet atau pertengkaran dengan orang lain, menjadi stresor kronik, mekanisme fight or flight (respon lawan atau lari) yang harusnya bersifat sementara menjadi terus menerus ada. Ketegangan berkepanjangan ini bisa menghasilkan kondisi-kondisi yang menganggu kesehatan.



Kesuburan terganggu
Hal ini tentu menjadi kabar buruk bagi pasangan yang sedang menanti buah hati. Penelitian menunjukkan hormon stres akan mengganggu produksi testosteron sehingga jumlah sel sperma yang dihasilkan berkurang. Padahal, agar terjadi pembuahan kualitas dan jumlah sel sperma harus terjaga.

Kabar baiknya adalah penurunan jumlah sperma ini bisa dikoreksi bila Anda segera mengatasi stres yang dialaminya. Bila Anda sedang dalam program untuk hamil, lakukan kegiatan olahraga dan rileksasi untuk mengurangi kadar stres.

Gangguan kulit
Kondisi kulit dan stres bagaikan dua sahabat karib. Stres bisa memicu gangguan keseimbangan lemak di bagian epidermis kulit sehingga mudah terjadi infeksi bakteri. Beberapa penelitian menunjukkan kaitan antara penyakit kulit, seperti eksim dan psoriasis dengan stres.

Obesitas
Sebagian besar orang dewasa yang menderita obesitas adalah orang-orang yang stres. Menyantap makanan sering menjadi pelarian dari emosi yang dirasakan, akibatnya berat badan terus melambung. Stres juga bisa membuat perut lebih cepat terasa lapar, bahkan tak lama setelah menghabiskan satu piring makanan.
Memicu asma
Meski serangan asma terjadi secara mendadak, namun sebenarnya lebih sering terjadi dalam situasi penuh ketegangan. Ketegangan dan serangan panik juga bisa menyebabkan sesak napas dan memperburuk serangan asma.
Penyakit autoimun
Mekanisme fight or flight respon saat tubuh merasakan adanya ancaman sebenarnya salah satu sistem pertahanan terbaik bagi tubuh karena membuat kita lebih siaga, gesit dan menaikkan kecepatan reaksi. Sayangnya tubuh kita tidak mampu mengenali perbedaan ancaman fisik dan mental.

Penelitian menunjukkan stres akan mengurangi keampuhan sistem kekebalan kita. Apa sebabnya? Stres membuat ketidakseimbangan pada sistem imun karena sel-sel penjaga keamanan dalam darah kita menjadi lesu sehingga virus yang menyerang akan mengalahkan kita tanpa perlawanan.

Hipertensi dan penyakit jantung
Kaitan antara stres kronik dengan penyakit jantung bisa dilihat pada hasil studi mengenai pasangan yang menikah. Para lajang secara statistik lebih cepat meninggal daripada orang yang menikah karena mereka tidak memiliki dukungan emosi.

Keadaan tertekan atau stres juga dapat memicu peningkatan hormon adrenalin dan kortisol, membuat orang memiliki kebiasaan makan kurang baik, merokok, dan berhenti berolahraga. Jika tidak ditanggulangi berpotensi menjadi faktor risiko hipertensi.

Migren dan sakit kepala
Saat stres pembuluh darah di area kepala akan melebar sebagai akibat ketidakseimbangan zat-zat kimia. Ketidakseimbangan ini akan memicu rasa sakit dan timbulah migren.

Digg Twitter Facebook
Home