Kebiasaan minum kopi di Indonesia sudah dimulai sejak zaman penjajahan, hingga saat ini konsumsi kopi per orang per hari di Tanah Air sangat rendah dibandingkan dengan penduduk di negara lain. Orang Eropa merupakan peminum kopi terbanyak di dunia.
Tanaman kopi (Coffea L) merupakan tanaman semak. Kopi yang kita konsumsi sehari-hari berasal dari bagian biji yang terdapat pada buah kopi. Bijian itu pada awalnya ditemukan secara tidak sengaja oleh penggembala Etiopia, yang kemudian dijadikan minuman "wajib" dalam upacara religius supaya orang yang terlibat bisa tetap terjaga sepanjang malam.
Kandungan kafein pada biji kopi sebenarnya salah satu nilai penting dari minuman kopi. Kafein merangsang sistem saraf pusat, memicu pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah, dan meningkatkan kadar gula dalam darah. Itu sebabnya kopi bisa membuat kita lebih sigap, mempercepat daya pikir, serta mengusir lelah dan bosan.
Selain pada kopi, kafein juga dapat ditemukan pada minuman lain, seperti cola dan teh. Penggunaan kafein dalam jumlah yang normal bersifat menguntungkan karena bisa memberi pengaruh stimulan yang bersifat sementara dan tidak berbahaya.
Beberapa studi ilmiah mengenai pengaruh kafein pada kesehatan menunjukkan, batasan aman konsumsi kafein adalah 200 miligram per hari. Jumlah kafein dalam satu cangkir kopi instan sekitar 60 mg dan kopi tubruk yang disaring sekitar 80 mg. Jika dikonsumsi berlebihan, zat ini akan mendatangkan kerugian.
Penelitian menunjukkan, dalam dosis berlebihan (2-7 cangkir kopi), kafein bisa menimbulkan kegelisahan, mual, sakit kepala, otot tegang, dan gangguan tidur. Selain kafein dalam kopi, hindari pula sumber-sumber kafein lainnya, seperti teh, cola, atau dark chocolate.