Sering Mandi Berisiko Kanker


Pakar kesehatan lingkungan memperingatkan bahwa terlalu banyak berenang atau bahkan terlalu sering mandi bisa meningkatkan risiko berkembangnya kanker kandung kemih.

Kok bisa? Ya, hubungan ini disebabkan karena senyawa karsinogenik bernama trihalomethanes (THMs) yang merupakan hasil sampingan air yang mengandung klor. Senyawa penyebab kanker ini bisa terserap melalui kulit ketika seseorang terlalu sering mandi atau berenang dengan air yang disanitasi dengan klor.

Klor atau yang sering ditemui dalam bentuk kaporit, memang biasa digunakan untuk menjernihkan air kolam renang dan air untuk sanitasi.
Sedangkan untuk air minum sebaiknya tidak menggunakan kaporit, oleh karena itu menggunakan air yang sama untuk keperluan mandi dan minum perlu diperhatikan keamanannya.

Dr. Gemma Castano-Vinyals, dari Centre for Research in Environmental Epidemiology (CREAL) do Castilla la Mancha, Spain, mengatakan efek THMs masih bisa mucul pada mereka yang selalu minum air mineral botol bebas THM yang tidak mengandung klor. Dia dan koleganya mencari paparan THMs pada 1.270 orang di Spanyol. Hasilnya ditampilkan secara online dalam BioMed Central.

"Orang-orang dengan banyak uang dan pendidikan mungkin berpikir bahwa mereka mengurangi risiko paparan air yang terkontaminasi dengan minum air dalam botol," kata Castano-Vinyal, seperti dikutip Daily Mail. Namun demikian, sebagai akibat mandi lebih sering dan lebih lama, dan menggunakan kolam renang lebih sering, mereka sebenarnya meningkatkan risiko paparan THM."

Berdasarkan hasil penelitian tahun 2007 lalu, seperti dikutip dari Daily Mail, mereka yang tinggal dalam area dengan air yang tinggi klorin, kemungkinan muncul tumor adalah 83 persen dibanding dengan mereka yang tinggal di area rendah klorin. Sedangkan mereka yang minum air dengan kandungan klorin tinggi, berisiko 35 persen terkena kanker kandung kemih.

So, tidak hanya kualitas air minum yang perlu diperhatikan, air yang Anda gunakan untuk mandi dan berenang pun harus dipastikan bebas dari bahan berbahaya.




Digg Twitter Facebook
Home