Jalan Sutra- Setiap aspek dalam lingkungan memberi rangsangan pada otak, baik dalam hal positif atau negatif. Apa yang kita lihat, dengar, cium, rasa, dan sensasi lainnya yang kita alami setiap hari menjadi "santapan" bagi tubuh dan jiwa.
Sayangnya, apa yang kita hadapi setiap hari, mulai dari situasi kantor, sekolah, rumah sakit, jalan raya, hingga stasiun kereta, menawarkan "santapan" yang bersifat junk food untuk otak.
Untunglah kita tak perlu melakukan hal yang rumit untuk menyegarkan kembali otak. Caranya adalah dengan menciptakan lingkungan yang positif dan indah. Berikut adalah cara sederhana yang bisa kita lakukan.
Harmonisasi suara dan cahaya
Suara bisa menimbulkan efek merusak pada jiwa dan raga, tetapi suara yang harmonis memberikan dampak yang positif. Lakukan sebisa mungkin untuk mengurangi polusi suara. Rekamlah suara-suara yang menenangkan dan perdengarkan pada telinga beberapa menit setiap hari.
Sementara itu cahaya memiliki efek yang besar pada tubuh dan jiwa. Sinar matahari emrupakan sumber cahaya yang paling sehat karena mengandung gelombang panjang yang berpengaruh pada produksi hormon, metabolisme, dan jam biologis.
Mendekat pada alam
Dalam studi tahun 2008, ahli saraf John Jonides dan timnya melakukan pengukuran kemampun tes memori dan konsentrasi para mahasiswa, sebelum dan sesudah berjalan kaki.
Kelompok pertama diminta berjalan-jalan di sekitar taman yang penuh pepohonan dan bunga dan sisanya berjalan di pusat kota. Para peneliti menemukan mereka yang berjalan di taman kemampuan tes mereka naik 20 persen, sementara yang berjalan di pusat kota tidak ada perubahan.
Hirup udara segar
Selain suara yang harmonis dan cahaya, udara segar merupakan elemen esensial lainnya yang diperlukan untuk kesehatan jiwa dan raga. Kita mungkin tidak bisa mengubah kualitas udara di luar secara langsung, tapi kita bisa melakukannya di dalam rumah. Bila lingkungan Anda penuh dengan polusi atau debu, mungkin Anda memerlukan sistem penyaring udara.
Miliki hubungan yang harmonis
Orang yang memiliki hubungan yang harmonis dengan pasangannya pada umumnya lebih sehat, baik fisik atau psikis, dibanding orang yang masih melajang atau ditinggal pasangannya. Selain itu mereka yang kehidupan sosialnya baik risikonya untuk menderita Alzheimer lebih rendah.