Jalan Sutra- Menjadi istri memang tidak mudah. Apalagi jika sudah menjadi seorang ibu. Tuntutan hidup rasanya cukup besar. Menjadi seorang ibu rumah tangga pun tidaklah mudah. istri harus pandai-pandai mengurus anak dan suami. Apabila anak masih kecil, pasti rumah akan terlihat selalu berantakan, tugas istri lah yang membersihkannya. Hal seperti ini memang terlihat kecil, tetapi butuh tenaga ekstra untuk melakukannya. Belum lagi jika menjadi seorang working mom, pekerjaan kerap menambah tingkat stres.
Tingkat stres yang tinggi, akan membuat emosi labil, akan menjadi lebih mudah untuk marah. Tetapi ingat, jangan pernah sekali-kali bertengkar dengan suami di depan anak. Jika ingin rumah tangga terus harmonis, aturlah emosi. Seperti yang dilansir dari babble.com, ada beberapa kalimat terburuk yang mungkin secara tidak sengaja oleh istri dilontarkan pada suami.
Kamu tidak pernah mengerti!
Secara tidak sadar, mungkin istri pernah mengucapkan kalimat ini pada suaminya. Saling pengertian adalah kunci dalam sebuah rumah tangga. Jangan terlalu sering mengucapkan kalimat ini. Yang perlu diingat adalah suami juga bekerja keras demi kebahagiaan istri dan buah hati kalian. Porsi pekerjaan suami dan istri di rumah memang tidak bisa disamakan, saling mengerti adalah kunci.
Kamu kok tenang-tenang saja
Mungkin jika di rumah, istri melihat suami tenang-tenang saja. Seakan istri yang memikirkan segalanya. Tetapi ingat, lelaki memang tercipta untuk terlihat lebih cool dalam menghadapi apapun.
Aku mengerjakan semuanya sendiri
Pasti istri sering merasa seperti ini. istri melakukan semua sendiri. Tetapi cobalah untuk mengingat-ingat, apa iya suami diam saja ketika lampu di rumah istri putus atau genteng bocor? Atau pekerjaan lain yang seharusnya dikerjakan oleh laki-laki? Jika jawabannya iya, istri memang harus mengatakan kalimat ini. Tetapi jika tidak, jangan sekali-sekali mengatakannya.
Kamu tidak pernah ada waktu aku butuh
Stres yang terus melanda membuat istri ingin suami terus berada di sisinya. Berharap ia akan mengatakan sesuatu yang dapat melegakan istri. Memeluk istri sehingga beban terasa ringan. Tetapi kenyataannya ia tak bisa selalu ada ketika istri membutuhkannya. Tepis perasaan itu, ia memang tidak selalu ada karena memang ia sedang sibuk bekerja demi buah hati dan cintanya.
Mereka anakmu juga!
Jangan sekali-sekali mengatakan sesuatu yang sudah dimengerti oleh suami. Suami ada ketika istri mengandung dan melahirkan buah hati. Jangan sekali-sekali melontarkan kalimat ini, ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja keras demi masa depan anak istri.
Jaga bayi kita, jangan duduk saja!
Bukannya tidak mengawasi, cara suami untuk mengawasi si kecil memang berbeda dengan istri. Meskipun hanya duduk, suami pasti selalu memperhatikan anaknya. Jadi jangan sekali-sekali mengatakan ia hanya duduk saja.
Stop! Kamu melakukannya salah!
Para pria cenderung cuek. Mereka tahu apa yang mereka lakukan. Suami tidak akan pernah berpikir entah yang dilakukannya salah atau benar, yang penting mereka sudah melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Dari pada makan hati, lebih baik istri tidak mengatakan kalimat ini.
Kenapa aku selalu meminta bantuanmu?
Ya, karena memang istri butuh bantuan suami. Sebagi istri jangan mau terlihat bodoh dengan mendebatkan pertanyaan ini. Karena memang dalam sebuah hubungan harus saling membutuhkan.
Aku bukan ibumu!
Bisa jadi suami membutuhkan perhatian lebih dari istri. Jika ia mendapatkannya, hal ini membuat ia menjadi pria yang lebih berbahagia dibanding pria yang lainnya. Karena siapa? Ya, karena istrinya. Jadi jika suami butuh perhatian ekstra, karena memang ia sedang membutuhkan istri. Jangan sekali-sekali melontarkan kalimat di atas.
Aku sudah tidak kuat lagi!
Jika stres istri sudah sampai di puncak, usahakan jangan mengucapkan kalimat ini. Suami bisa bingung mendengarnya. Ia tidak tahu apa maksud kalimat ini. Apakah ia harus memeluk istri? Berlari dan bersembunyi? Cobalah untuk tetap tenang, tarik nafas dalam-dalam, dan bicarakan dengan kalimat yang lebih spesifik.