Jalan Sutra- Akhir pekan memang waktu yang paling tepat untuk beristirahat. Namun, jangan sampai terlalu banyak istirahat justru membuat Anda malas menghadapi awal pekan nanti.
Lebih baik isi waktu istirahat dengan bermeditasi. Sebuah studi terbaru menunjukkan, meditasi bukan hanya dapat menenangkan otak. Kegiatan sederhana itu ternyata kaya manfaat bagi tubuh.
Ilmuwan mengatakan, orang yang bermeditasi memiliki proses mendapatkan ide dan perasaan lebih baik. Itu jauh lebih positif ketimbang hanya istirahat dan membiarkan pikiran kosong.
Penelitian RS St Olavs di Trondheim, Norwegia menemukan, meditasi lebih dari sekadar mengurangi stres. Itu telah terbukti melalui penelitian yang diterbitkan Frontiers in Human Neuroscience Journal.
Peneliti menerapkan beberapa teknik meditasi. Pertama, konsentratif meditasi. Peserta fokus pada pernapasan dan pikiran tertentu. Kedua, nondirektif meditasi. Peserta bebas mengembangkan pikiran.
Melalui pemindai MRI, terlihat bahwa bagian otak yang berkaitan dengan pemikiran dan perasaan jadi lebih aktif selama kegiatan nondirektif meditasi. Otak lebih terangsang ketimbang hanya istirahat.
Aktivitas yang kedua, konsentratif meditasi, membuat rangsangan pada otak yang nyaris sama dengan ketika sedang beristirahat. Fakta itu mengejutkan salah satu peneliti, Dokter Jian Xu dari RS St Olavs.
“Aktivitas otak terbaik adalah ketika orang membiarkan pikirannya bebas. Itu bahkan lebih baik ketimbang otak bekerja keras dan fokus pada sesuatu,” katanya seperti dikutip Daily Mail.
Ia menjelaskan, ketika seseorang berhenti melakukan sesuatu dan tidak berbuata apapun, ada peningkatan aktivitas di area otak yang menyangkut proses berpikir dan merasa.
“Itu semacam jaringan otak yang beristirahat. Daerah itulah yang paling aktif selama meditasi,” ujarnya.
Profesor Svend Davanger dari University of Oslo menambahkan, studi menunjukkan nondirektif meditasi memberi ruang lebih bagi otak untuk memproses memori dan emosi ketimbang teknik konsentratif.
Ia sendiri merupakan satu-satunya anggota dari tim peneliti yang secara teratur melakukan meditasi. Ia menggabungkan pengalaman pribadi dengan hasil studi. “Meditasi dilakukan jutaan orang. Penting bagi kita untuk mencari tahu bagaimana kinerjanya,” ucapnya.