Peneliti memberikan oksida nitrat yaitu kandungan yang menciptakan stres oksidatif dan radikal bebas dan menyebabkan degenerasi retina. Sebelum upaya pengobatan, tikus mengalami kerusakan retina. Retina adalah jaringan tipis yang terletak di dinding belakang mata yang menerima dan mengatur informasi visual. Ini adalah jaringan yang sangat aktif mataboliknya dan membutuhkan oksigen yang tinggi. Tanpa itu jaringan sangat rentan terhadap stres oksidatif dan rentan terhadap produksi radikal bebas , yang menyebabkan kerusakan jaringan dan kehilangan penglihatan.
Lanjut ke percobaan, peneliti kemudian memberikan pengobatan kepada tikus berupa asam chloroenic atau CLA, antioksidan yang ditemukan pada kopi. Ini terbukti mencegah degenerasi retina pada tikus. Seperti melansir nydaily, penelitian selanjutnya dapat mengarah pada pengembangan minuman khusus untuk mendukung kesehatan dan kinerja retina atau bisa juga CLA dalam bentuk tetes mata. Penelitian yang termuat dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry adalah yang terbaru untuk menguji manfaat gizi kopi.
Dalam skala besar lainnya, studi yang dipimpin AS baru-baru ini dan muncul dalam jurnal Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes menemukan bahwa orang yang minum tiga atau lebih cangkir kopi sehari memiliki risiko terendah diabetes tipe 2 yaitu 37 persen lebih rendah daripada mereka yang mengkonsumsi satu cangkir atau kurang per hari. Para ilmuwan mengamati pola konsumsi kopi dari 95.000 perempuan dan 28.000 laki-lak
