Jalan Sutra- Sungguh enak kalau bisa membaca pikiran orang lain. Tentu kita tak perlu bersusah payah menjelaskan dengan kata-kata dan kesalahpahaman pun dapat dihindari, Tapi apakah itu mungkin dilakukan oleh orang 'biasa'? Ternyata jawabannya adalah bisa.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience, suatu meditasi yang disebut cognitive-based compassion training (CBCT) dapat digunakan untuk membaca pikiran orang lain. Tapi jelas hasilnya tidak seekstrem kemampuan paranormal di televisi.
"Berbeda dengan meditasi biasa yang berfokus pada pernapasan dan kesadaran, CBCT perlu merenungkan hal-hal tertentu seperti kasih sayang terhadap orang lain. Hal ini dilakukan untuk memfokuskan kembali sikap terhadap orang-orang yang berinteraksi dengan kita setiap hari," kata peneliti, Jennifer S. Mascaro dari Emory University seperti dikutip dari Fox News.
Untuk melihat bagaimana CBCT dapat mempengaruhi kemampuan membaca pikiran orang lain, Mascaro dan rekan-rekannya membagi sekelompok kecil peserta penelitian menjadi 2 kelompok: Salah satu kelompok diminta mengikuti kursus pelatihan CBCT selama 8 minggu, sedangkan kelompok lain diminta menghadiri diskusi mingguan.
Semua peserta kemudian menjalani scan otak MRI sebelum dan setelah menjalani program. Selama di-scan, mereka diperlihatkan beberapa foto mata manusia dan diminta membaca emosinya. Hasilnya, peserta kursus CBCT lebih dapat membaca emosi secara akurat. Scan MRI juga menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di 2 area otak yang berhubungan dengan empati.
Untuk mencoba latihan CBCT, Mascaro menjelaskan caranya sebagai berikut.
Pertama, tenangkan pikiran
Mulailah dengan mengatur pernapasan, kemudian perhatikan bagaimana perasaan Anda dan apa yang Anda pikirkan. Sadari bahwa pikiran dan emosi berubah seiring dengan perubahan waktu, yang mencerminkan bahwa pandangan seseorang tidak tetap dan memiliki kemampuan untuk berubah.
Kedua, tingkatkan kesadaran
Pikiran 3 orang, yaitu seorang teman dekat, seseorang yang tidak Anda kenal dengan baik dan orang yang mengalami masalah yang sama dengan Anda. Bayangkan 3 orang ini berdiri di depan Anda dan perhatikan apa yang Anda rasakan terhadap setiap orang tersebut.
Cobalah untuk terhubung dengan mereka pada tingkat yang lebih dalam dengan mencoba mengakui bahwa ketiga tersebut juga sama seperti Anda, yaitu menginginkan kebahagiaan, juga rentan terhadap stres dan penderitaan. Luangkan waktu sejenak untuk memahami pengakuan ini.
Terakhir, tumbuhkan kasih sayang
Setelah mengenali kesamaan pada diri orang lain, perkuat perasaan positif terhadap mereka. Lihatlah bahwa segala sesuatu tempat Anda bergantung untuk bertahan hidup, misalnya makanan dan tempat tinggal, tergantung pada upaya dan kebaikan orang lain.
Dengan menggeser perspektif seperti ini, Anda bisa meningkatkan rasa penghargaan yang lebih dalam terhadap orang lain, sehingga memperkuat kasih sayang dan empati kepada orang lain.