Jalan Keluar Dari Kebosanan dalam Hubungan


Banyak faktor yang menyebabkan rasa hambar dalam kehidupan berpasangan. Dari stres, masalah medis, perubahan hormon, hingga keuangan.

Jangan Hiraukan Mitos 
Jangan terlalu menganggap serius mitos yang mengatakan bahwa dalam berhubungan, Anda harus terus merasa berbunga-bunga, karena jika tidak, maka berarti sudah tidak ada cinta. Padahal, ketika Anda ingin bermesraan atau ingin saling berbagi kasih, Anda butuh waktu dan energi, sekaligus membuat sebuah usaha nyata untuk mempertahankan hubungan dan gairah Anda dan pasangan. Jadi, jangan takut dan langsung memvonis bahwa hubungan
Anda sudah dalam tahap bahaya ketika tak lagi diisi dengan kemesraan. Jangan putus asa dulu. Tetap optimis bahwa hubungan Anda dan dia masih bisa diperbaiki.

Komunikasi 
Sudah harga mati, bahwa komunikasi adalah hal terpenting yang harus dimiliki pasangan. Namun, harus dipastikan bahwa komunikasi yang terjadi terjalin dalam alur yang nyaman dan menyenangkan. Utarakan apa yang Anda sukai dan tidak sukai, begitu pula dengan angan dan impian Anda. Utarakan isi hati Anda dengan cara terbaik untuk menyampaikannya, dan lihatlah bahwa dengan berbicara dari hati ke hati, kedekatan Anda dan dirinya meningkat seiring waktu.

Keluar dari Rutinitas
Umumnya, pasangan baru lebih giat dalam mencoba hal baru, termasuk dalam hal posisi seksual. Namun, seiring berjalannya waktu, pasangan yang sudah lama berhubungan cenderung akan memiliki "naskah" bercinta yang sama berulang-ulang. Tak heran akan muncul rasa bosan. Cobalah untuk bereksperimen dalam hal-hal baru untuk membumbui romansa Anda dan dia. Gali apa yang Anda dan dia sukai, bisa dengan bermain peran (atau kostum), menjalankan fantasi, perubahan lokasi, dan hal lainnya. Namun, pastikan pasangan Anda juga menyetujui untuk melakukan hal tersebut. Jangan dipaksakan.

Rencanakan Waktu Khusus
Bisa juga dijuluki dengan "malam kencan". Intinya adalah Anda dan pasangan sama-sama menyisihkan waktu yang ditentukan bersama, bebas dari gangguan. Ini akan memberi Anda dan pasangan waktu untuk berhubungan kembali, menikmati waktu untuk berdua dan memusatkan perhatian hanya ke satu sama lain.

Jadwal Bercinta
Waktu bercinta yang direncanakan tidak harus menjadi hal yang menyedihkan. Meski ada yang berkata bahwa untuk bercinta harus spontan, nyatanya tidak selalu bisa begitu. Hidup bisa sangat menyita waktu dan pikiran, serta memberi jarak antara Anda dan pasangan, tak ayal, keintiman pun menjadi korban. Merencanakan waktu untuk bercinta bisa membangun antisipasi dan rasa kegirangan saat menanti momen tersebut. Memprioritaskan keintiman dan menjadwalkan waktu untuk bersama bisa membantu mempertahankan kesehatan dan kelanggengan hubungan.

Stimulasi Diri
Berlatihlah untuk meningkatkan keinginan berintim dengan pasangan. Cari ke dalam diri Anda apa yang bisa membangun keinginan dan yang bisa merangsang Anda untuk mencapai puncak dan apa yang Anda butuhkan untuk merasa seksi. Mungkin dengan membaca novel erotis, menyaksikan film dewasa, atau apa pun itu. Bila Anda punya cukup waktu luang, coba ingat-ingat kapan Anda merasa momen bercinta paling menyenangkan yang pernah Anda dan pasangan rasakan. Putar ulang terus adegan tersebut dalam pikiran Anda, dan lihat betapa hal tersebut bisa membuat Anda bergairah kembali kepada pasangan. Jika Anda suka menulis, Anda bisa membuat naskah fantasi seksual Anda untuk pasangan.

Tanyakan kembali kepada diri Anda dan pasangan apa yang sebenarnya menjadi masalah antara Anda dan pasangan, lalu perbaikilah. Saran-saran ini bisa Anda gunakan untuk mengembalikan sedikit percik asmara yang dulu sempat membara dan kini sedikit meredup.






Digg Twitter Facebook
Home