Jalan Sutra- Payudara merupakan aset utama yang dimiliki perempuan. Selain melambangkan keseksian akan pemiliknya. Bentuk buah dada juga mencerminkan kepribadian seorang wanita.
Seperti dikutip Genius Beauty,seorang seksolog asal Italia, Piero Lorenzoni mengungkapkan bentuk payudara seorang wanita bisa mengungkapkan kepribadiannya termasuk saat mereka berada si atas ranjang.
Bentuk melon
Payudara dengan bentuk seperti ini, wanita memiliki dada besar berbentuk bulat. Wanita itu memiliki jiwa petualang. Mereka hobi mencari resto yang menyediakan menu lezat, suka dikagumi dan dimanja. Namun saat bercinta, wanita dengan bentuk dada ini biasanya kurang aktif dan sangat pendiam.
Menurut Lorenzoni, seorang wanita berpayudara besar dan bulat seperti buah melon biasanya terlihat keibuan, namun ternyata sifatnya jauh dari hal itu. Ia gemar makan, suka dimanja dan dikagumi, namun tidak terlalu suka hal-hal berbau seks.
Payudara berbentuk pir
Wanita ini biasanya menyenangi berbagai bentuk cinta dengan macam-macam variasi di dalamnya. Kadang-kadang ia bisa bersikap sangat religius namun di kesempatan lain juga sangat pandai menutupi perselingkuhannya.
Payudara oval seperti pepaya
Bentuk payudara ini melambangkan kepribadian wanita pintar dan karirnya bagus. Dia juga sangat romantis dan setia. Siapapun yang bisa mendapatkan hatinya, tidak akan mudah kehilangannya.
Payudara berbentuk anggur
Wanita tipe ini biasanya kurang mahir dalam hal-hal seksual. Meski terlihat erotis, namun kenyataannya mereka adalah tipe wanita yang pemalu dan sederhana di ranjang. Mereka suka memanjakan pasangan, tapi lebih senang melimpahi pasangan mereka dengan kasih sayang dari pada seks.
Payudara bulat bak jeruk
Wanita ini biasanya lucu dan menyenangkan. Mereka pandai menghibur dan mengambil orang lain serta cerdas. Mereka juga dapat menjadi pasangan hebat dalam hidup sehari-hari. Selain itu mereka juga memiliki ketertarikan tinggi terhadap seks.
Payudara berbentuk lemon
Ini cocok bagi pria yang suka wanita aktif. Wanita seperti ini sangat menikmati hidup dan dapat menertawakan diri sendiri. Mereka menginginkan hidup seimbang tanpa gejolak berarti.