Jalan Sutra- Setiap orang pasti akan mengalami momen jatuh-bangun dalam menemukan cinta. Ditolak, diputuskan, ditinggalkan begitu saja, wajar kita alami agar kita bisa belajar dari pengalaman tersebut. Agar bisa belajar dari pengalaman pahit, Perempuan harus bersedia melupakan kenangan dari pria yang menyakiti hatinya.
Shay Williams, konsultan hubungan, pembicara, dan penulis buku Diva Don't Get Played! mengatakan, banyak dari kliennya yang tidak ingin melupakan pria brengsek yang pernah mengisi hati mereka. Bukannya berfokus pada perlakuan buruk yang mereka terima, para perempuan kliennya lebih ingin mengenang rasa bahagia mendengar bujuk-rayu para "Don Juan" tersebut. Dari situ, Williams memelajari mengapa sebagian perempuan mudah sekali dirayu, dan bagaimana kepribadian perempuan yang mudah dirayu ini. Perempuan perlu mengenali tanda-tanda apakah dia berisiko masuk dalam incaran pria-pria perayu, dan lebih waspada karenanya.
Tidak puas dengan hidup Anda.
Perempuan yang tidak bahagia dengan pekerjaan, keluarga, atau kehidupannya secara keseluruhan, akan mudah dirayu karena si pria perayu ini mampu mengisi kekosongan atau mengambil alih pikiran tentang realita yang tidak memuaskan tersebut dengan menciptakan suatu fantasi. Fantasi-fantasi itulah yang akan membuat Anda tidak lagi berada dalam realita. Oleh karena itu, jika menginginkan pengalaman cinta yang sehat, mulailah dengan mencintai diri sendiri dan kehidupan sendiri. Kalau masih mengalami ketidakpuasan terhadap sesuatu, ubahlah, dan ciptakan realita yang diinginkan. Dengan begitu, tak akan mudah lagi terjerat bujuk rayu pria tak bertanggung jawab.
Tidak bahagia sepanjang waktu.
Perempuan yang selalu mengeluhkan segala sesuatu akan menjadi sasaran empuk para perayu. Dengan rayuan mereka, sesaat dapat melupakan kesedihan. Banyak pria perayu yang sengaja memanfaatkan ketidakbahagiaan korbannya, dan mengatakan mengapa dirinya dibutuhkan, yaitu untuk mendapatkan kegembiran. Kehidupan memang terjadi pada setiap orang, namun dengan rayuan mereka lah dapat merasakan peristiwa-peristiwa dalam hidup. Juga bahwa ada makna yang bisa didapatkan, yang dapat menentukan apakah perempuan itu bahagia atau tidak.
Selalu merasa sedih adalah sebuah pilihan, yang sebenarnya dapat dirubah ketika mengubah fokus. Belajarlah untuk lebih banyak bersyukur; bahkan bisa memulainya dengan tersenyum. Ketika mengubah cara pandang terhadap segala sesuatu, akan ada lebih banyak pengalaman positif yang diperoleh.
Anda suka menyenangkan orang lain.
Ada sebagian orang yang membutuhkan pengakuan dari orang lain agar merasa puas dengan dirinya. Perempuan lajang yang mengalami hal seperti ini akan mudah dirayu, karena begitu si perayu merebut hatinya dan kemudian menarik diri, perempuan ini akan berusaha keras untuk mendapatkan kembali perhatian dan rasa sayang tersebut. Perhatian seperti ini memang meracuni diri perempuan, namun penolakan lebih tak dapat diterima. Akibatnya, hal tersebut akan menciptakan suatu obsesi untuk merasa "cukup baik" untuk dicintai.
Tak ada kata lain untuk mengatasi perasaan semacam ini, kecuali mulai belajar mencintai diri sendiri. Berhentilah selalu mencoba menyenangkan orang lain yang tidak dapat menerima diri apa adanya.
Senang berimajinasi.
Tidak ada salahnya memiliki imajinasi. Namun ketika seorang Perempuan meyakini segala sesuatu yang didengar atau dilihat, dan bukannya menaruh perhatian pada perilaku seorang pria, saat itulah perlu berhati-hati. Seorang perayu memainkan imajinasi seorang perempuan lajang, dan membuat gambaran masa depan yang suatu saat dapat dimiliki bersamanya, tanpa memberikan hasil nyata sama sekali. Orang ingin sekali meyakini suatu fantasi, dan apa yang dikatakan pada mereka. Kita semua membutuhkannya, dan ingin sekali memercayai fantasi, ketika mengalami kenyataan yang tidak menyenangkan.
Tetaplah waspada ketika mengencani pria seperti ini, dan jangan mengabaikan tanda-tanda bahwa ia mengingkari janji-janjinya. Fokuslah pada tindakan-tindakannya, dan tidak sekadar mendengarkan rayuannya.
Tidak percaya diri.
Perempuan dengan kepercayaan diri yang rendah, yang ingin merasa dicintai dan rela melakukan apa saja untuk mendapatkan cinta tersebut, akan menjadi sasaran empuk si perayu. Tujuan utama perayu adalah seks, dan begitu ia mendapatkan apa yang diinginkannya, ia akan menarik diri dan beranjak mencari korban lain. Seks memang bisa memberikan rasa menyenangkan, namun seks akan terasa jauh lebih hebat jika seorang Perempuan melakukannya dengan pria yang sungguh-sungguh mencintai dan menerimanya apa adanya.
Belajarlah dari perempuan-perempuan lain yang terlalu cepat memutuskan untuk bercinta, namun dengan pria yang tak berniat serius. Hal ini hanya akan menciptakan rasa tergantung, terikat, menyesal, atau takut ditinggalkan, yang kemudian sama sekali tak berguna. Sekali lagi, hargai dan cintai diri Anda lebih dulu. Berikan yang terbaik hanya pada pria yang layak mendapatkannya, yaitu suami.