Ternyata Orang Miskin Lebih Bisa Membaca Emosi Orang Lain dari pada Orang Kaya

Dalam pergaulan sehari-hari dengan keluarga, pasangan, dan teman, kita harus menghadapi banyak ekspresi wajah. Masalahnya, apakah Anda selalu memahami arti ekspresi yang ada? Atau sebaliknya, banyak orang yang menganggap Anda kurang peka?
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science mengatakan beberapa kalangan memang lebih lihai dalam membaca emosi orang ketimbang grup lainnya.
Dalam sebuah tes yang dilakukan, setelah mengamati foto berbagai mimik wajah, para relawan diminta untuk mendefinisikan emosi apa saja yang ditunjukkan oleh gambar-gambar tersebut.
Para peneliti dari 3 universitas berbeda (University of California-San Francisco, University of Toronto, dan University of California-Berkeley) mendapati bahwa para relawan yang berasal dari golongan menengah ke atas (dengan tingkat pendidikan lebih tinggi) ternyata tak sepandai mereka yang berasal dari lingkungan menengah ke bawah, jika berkaitan dalam urusan membaca ekspresi wajah/ emosi seseorang.
Menurut para ilmuwan, hal ini dikarenakan masyarakat golongan ke bawah biasa hidup berbaur dengan banyak orang untuk saling tolong-menolong. Keadaan bergantung pada orang lain inilah yang membuat mereka lebih peka terhadap situasi dan orang-orang di sekitar. Berbeda dengan golongan kaya yang biasa memecahkan masalah sendiri (kebanyakan dengan uang) dan tak terlalu tergantung pada orang lain di sekitarnya.




Digg Twitter Facebook
Home