Wanita yang Pantas Dinikahi


Terpikir untuk menikahi wanita yang saat ini menjadi pasangan Anda?  Jika ya, saatnya untuk menjajaki lebih lanjut beberapa ketentuan yang perlu Anda ketahui tentang dirinya. Apa saja?

Berikut beberapa kriteria wanita yang patut dinikahi, seperti dilansir Cosmopolitan.

Membuat Anda senang

“Saat pertama kali berkencan dengan Sarah, saya mengatakan ingin mengoleksi novel favorit, ‘The Great Gatsby’.
Dua tahun kemudian, tepat anniversary kami dan saat makan malam bersama, dia mengejutkan saya dengan cetakan ulang edisi pertama novel tersebut. Saya sangat senang. Meski sejujurnya saya telah lupa mengatakan hal itu, tapi dia menyimak keinginan saya dan mencarinya hanya untuk saya. Beberapa bulan sejak kejadian itu, dengan bantuan adiknya, saya mengejutkannya dengan membeli sebuah cincin dan melamarnya.” Steven (31).

Tidak Melarang Anda bepergian dengan teman-teman

“Suatu waktu saya bepergian keluar kota bersama teman-teman semasa kuliah. Pasangan tampak tidak khawatir dan cemburu, bahkan sempat mengucapkan ‘Selamat bersenang-senang’. Kami bersenang-senang ke pantai dan pergi ke club. Namun pada hari kedua, saya mulai merindukannya. Berada bersama teman-teman saya yang cuek, tentunya kamar kami akan lebih rapi jika pasangan ada di sini. Kemudian, kami pergi ke sebuah restoran Thailand, dan saya berpikir betapa pasangan akan sangat senang mencicipi masakan Thailand. Kenyataan pasangan memberi saya kebebasan untuk bersenang-senang dan merindukannya, membuat saya berpikir dia adalah wanita yang pantas mendampingi seluruh hidup saya.” Eric (26).

Menemani ibu Anda yang sedang sakit

“Saya dan Jill telah berkencan hampir 1 tahun. Tiba-tiba ibu saya harus menjalani sebuah operasi yang menyebabkan dia kesulitan bergerak dan menjalani rutinitas sehari-hari dengan normal. Suatu hari, ibu saya menelepon dan meminta saya harus berterima kasih pada Jill. Karena tanpa saya sadari, Jill telah bangun lebih pagi sebelum berangkat bekerja untik pergi ke rumah ibu dan membantu membersihkan rumah, mencuci pakaian dan membuatkan sarapan untuk ibu. Dia benar-benar sangat membantu ibu. Begitu telepon saya tutup, saya memiliki perasaan hangat di dalam hati sambil berkata, ‘Saya harus menikahi wanita ini’.” Tim (29)

Digg Twitter Facebook
Home