Facebook juga bisa memberi pengaruh buruk untuk penggunanya. Menurut jajak pendapat yang diadakan oleh majalah Shape dan Men's Fitness, 40 persen perempuan mengatakan SMS-an dan pesan-pesan di Facebook membuat mereka bersedia bercinta dengan teman baru, lebih cepat daripada yang biasanya mereka lakukan.
Psikolog klinis Dr Belisa Vranich menyebutkan dua kemungkinan yang bisa menjelaskan fakta ini. "Pertama, SMS-an dan situs jejaring sosial yang ada sekarang menciptakan antisipasi. Jika tujuan Anda adalah berhubungan seks, SMS-an mungkin akan membantu, karena hal itu membuat korespondensi antarorang menjadi lebih menggairahkan,"
kata penulis buku Get a Grip: Your Two-Week Mental Makeover ini.
Kedua, kegiatan tersebut memberikan kesan yang salah bahwa Anda seolah sudah lama berhubungan, sehingga boleh-boleh saja jika berhubungan seks lebih cepat. Anda mungkin memang sudah berkencan sekali atau dua kali, namun karena frekuensi berkirim pesan yang lebih sering, hubungan Anda terasa sudah lebih lama. Dengan Facebook-an, Anda merasa bukan baru berkencan dua kali.
Lisa Friedman, kontributor San Francisco Focus Magazine in Heath and Medicine, bisa mengerti mengapa kesan ini bisa terjadi. Lisa pernah menulis sebuah kolom di majalah Times mengenai pertemuannya dengan mantan kekasihnya di Facebook. Ia menggambarkan bahwa setiap pesan membuat tubuhnya bergetar, seperti kena kejutan listrik. Semuanya menyenangkan, dan menyebabkannya nyaris kecanduan. Koneksinya menjadi lebih intens bila diselipi pesan-pesan yang erotis. Meskipun Lisa lebih meyakini hubungan yang nyata, ia tak menyangkal bahwa komunikasi di dunia maya juga bisa sangat kuat.
Saat berkirim pesan, orang juga cenderung melihat apa yang ingin dilihatnya. Lebih mudah membaca kesan tertentu yang disampaikan melalui teks yang telah dipikirkan matang sebelum dikirimkan, daripada bertatap muka dengan resiko akan muncul situasi yang serba kaku. Dan, bagi orang yang sehari-harinya tak bisa lepas dari internet, akan lebih mudah berkomunikasi melalui dunia maya daripada menghadapi lawan bicaranya secara langsung. Penggunaan teks juga menggairahkan, karena membuat kita lebih mudah menyaksikan hal yang baik-baik dari lawan bicara, dan tentunya yang baik-baik dari sisi kita sendiri.
Teknologi juga memungkinkan terjadinya flirting dalam tingkat yang ekstrim. Tidak seperti bentuk komunikasi lainnya, texting bisa menciptakan pertukaran pesan yang penuh ketegangan dan menggairahkan. Hal inilah yang tidak dimungkinkan jika komunikasi dilakukan melalui telepon, atau bertatap muka secara langsung.
Meskipun demikian, Anda perlu mengingat, relasi yang sesungguhnya membutuhkan interaksi yang nyata agar berkembang dengan baik. Segala rasa canggung yang mungkin terjadi saat pertama kali berinteraksi dengan seseorang justru bisa memberikan pengalaman yang lebih kaya, daripada mengirim pesan yang bisa diatur sebelumnya. Dan, meskipun hasil jajak pendapat dari majalah tersebut hanya berlaku di Amerika, moral cerita dari penelitian ini sangat baik. Sebagai orangtua, ataupun sebagai orang yang gemar Facebook-an, Anda bisa terus mengingatkan diri untuk selalu berhati-hati, dan mengutamakan hubungan yang nyata.