Pengaruh Kemampuan Guru terhadap Kemampuan Berbahasa


Kemampuan bahasa anak ternyata dipengaruhi oleh kualitas gurunya. Guru yang penuh percaya diri dan memiliki hubungan emosional dengan anak didik membuat anak lebih cepat menguasai bahasa.

Telah lama diketahui, keberhasilan pembelajaran peserta didik di sekolah termasuk preschool sangat ditentukan guru, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasilitator, dan sekaligus merupakan pusat inisiatif pembelajaran. Itulah sebabnya, guru harus senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya.

Guru perlu memiliki standar profesi dengan menguasai materi serta strategi pembelajaran dan dapat mendorong siswanya untuk belajar bersungguh-sungguh. Selain itu, dibutuhkan tenaga pendidik yang memang memiliki kompetensi. Kompetensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki setiap guru.


Sebuah studi baru menunjukkan, guru yang sangat percaya diri dan memiliki dukungan emosional dengan anak didik di dalam kelas memainkan peran penting dalam membantu anak-anak prasekolah belajar bahasa, juga keterampilan keaksaraan. Penelitian ini baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Teaching and Teacher Education.

Para peneliti memfokuskan studi pada 67 guru taman kanak-kanak (TK) dan 328 murid-murid mereka selama periode 30 minggu. Para guru diminta menjawab sejumlah kuesioner untuk mengukur tingkat kepercayaan dalam kemampuan mengajar mereka, yang disebut dalam penelitian sebagai “efektivitas diri”.

Selain itu, para peneliti menggunakan pengamat terlatih untuk mengukur tingkat dukungan emosional di dalam kelas dari guru kepada siswa. Sementara itu, anak-anak didik diberikan tes kemampuan bahasa dan keterampilan keaksaraan di awal dan akhir dari penelitian selama 30 minggu.

Dalam kesimpulannya, siswa yang diajar guru dengan efektivitas diri tinggi menunjukkan keuntungan besar, yaitu memiliki kemampuan yang lebih cepat soal keaksaraan cetak, seperti mampu mengidentifikasi satu huruf pada sebuah tulisan. Selain itu, kemajuan dalam keterampilan pengetahuan kosakata hanya terjadi di kalangan anak-anak di ruang kelas yang menawarkan dukungan emosional serta guru dengan keberhasilan diri yang tinggi.

Hubungan emosional responsif antara guru dan anak-anak tergantung pada keberhasilan pola efektivitas seorang guru, yang dapat memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan keaksaraan anak-anak,” kata penulis studi, Ying Guo, seorang peneliti postdoctoral dalam bidang pendidikan di Ohio State University, Amerika Serikat, seperti dikutip laman healthday.com.

Berbicara sifat seorang guru, sertifikasi profesi dan pengalaman mengajar termasuk di antara faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas diri seorang guru. Misalnya dengan sertifikasi, guru SD memiliki tingkat efektivitas diri lebih baik dibandingkan dengan sertifikat preschool.

Guru yang baik juga akan sangat peduli pada aspek afektif muridnya, sama pedulinya dengan perhatiannya pada perkembangan kognitif dan psikomotorik. Maka itu, guru seperti ini tidak akan melupakan untuk menanamkan nilai pada muridnya. Membangun akhlak yang baik. Mendidik bersikap mulia. Mengajarinya kasih sayang dan tanggung jawab.

Dan yang lebih penting adalah, guru langsung menjadi teladan dalam hal ini. Bukan hanya teori. Guru yang baik juga harus memiliki belas kasih kepada murid dan memperlakukan mereka seperti anak sendiri. Belas bukan hanya mengasihi sehingga murid merasa dicintai dan terjaga dari rasa sakit atau terluka di lingkungan sekolah. Lebih dari itu, guru akan memberikan yang terbaik baginya, bagi masa depannya.

Guru tidak akan berlaku keras terhadap muridnya, sebagaimana dia tidak ingin itu juga terjadi pada anaknya. Guru tidak membentak murid saat dia “menjengkelkan”, namun akan membentuknya hingga murid menyadari sikap-sikap yang bisa membuat jengkel orang lain, lalu meninggalkannya. Nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh guru yang baik juga akan melahirkan kemampuan berinovasi.

Anda mungkin akan kesulitan jika memilih guru satu persatu karena pendidikan formal anak di negara kita tidak memungkinkan untuk itu. Yang bisa Anda lakukan adalah memilih sekolah yang memiliki guru-guru seperti itu. Pada bagian ini, setiap orang tua berhak untuk mengamati semua sekolah dan memberikan penilaian.

Digg Twitter Facebook
Home