Biasanya wanita atau pria yang memiliki pasangan cantik atau tampan akan merasa bangga. Namun, saat beranjak ke hubungan yang lebih serius seperti dalam tahap pernikahan, daya tarik fisik tidak lagi memiliki pengaruh besar.
Menurut sebuah artikel PsyPost, seperti dikutip dari laman AOL.com, James K. McNulty, Lisa A. Neff dan Benyamin R. Karney melakukan penelitian untuk mengetahui peran daya tarik fisik dalam hubungan pasangan yang baru menikah.
Temuan mereka menunjukkan bahwa wanita yang lebih menarik secara fisik dibanding pasangan prianya, cenderung memiliki pernikahan yang lebih bahagia.
Dalam studi tersebut, 82 pasangan baru menikah diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan dan mendiskusikan masalah pribadi dengan pasangan mereka. Adegan diskusi itu juga sengaja direkam dalam kamera video. Peneliti kemudian membedah daya tarik fisk masing-masing peserta, serta interaksi perkawinan mereka dengan pasangan.
Hasil penelitian menunjukkan, "Pasangan yang sama-sama dinilai memiliki daya tarik lebih merasa tidak puas dengan pernikahan mereka dibanding pasangan yang sama-sama dinilai memiliki daya tarik fisik kurang menarik."
Studi ini juga menemukan, wanita yang lebih menarik daripada si pria, biasanya bersifat lebih konstruktif dalam situasi dukungan sosial. Di sisi lain, wanita yang dianggap kurang menarik secara fisik dibanding pasangannya, cenderung bersikap lebih negatif terhadap pasangan mereka.
Mungkin akan lebih menarik jika Anda mengetahui efek buruk memiliki suami tampan. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui, wanita yang memiliki suami tampan harus ekstra hati-hati.
Sebab penelitian ini turut mengungkap, "Suami yang mempunyai daya tarik cenderung berperilaku kurang konstruktif dan kurang puas dengan pernikahan mereka."
Berdasarkan studi ini, McNulty memberi gambaran bahwa pria berwajah tampan memiliki lebih banyak kesempatan untuk menikah lagi dalam jangka pendek, dengan alasan mereka kurang puas dengan hubungan monogami jangka panjang.