Jalan Sutra- Secara kolektif, Anda dan kolega tanpa sadar mungkin telah menciptakan stres bagi rekan kerja Anda di tempat kerja. Bahkan Anda mungkin "menikmati“ saat melakukannya.
Seperti dilansir dari shine.com, ada beberapa orang yang memang sengaja menciptakan situasi seperti ini. Mengapa mereka melakukannya?
Orang yang mengaku ahli
Mereka terdiri dari dua orang atau lebih yang berkumpul dan senang membicarakan orang lain, khususnya soal kelemahannya, seperti tidak kompeten terhadap bidang pekerjaan yang diberikan.
Mereka melakukannya karena mereka merasa tidak aman apakah sebenarnya mereka lebih baik atau lebih kompeten. Tujuannya, agar orang itu mulai kehilangan kepercayaan satu sama lain.
Orang pemarah
Biasanya mereka kebanyakan hanya mengeluh atau selalu marah-marah. Kadang kemarahan adalah sah karena bentuk penyampaian apa yang tidak berkenan atau tidak disukainya.
Namun jika terus-menerus memiliki kecenderungan marah, ini sama saja menciptakan stres bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Mengapa?
Karena bukan membahas masalah ini dengan pihak yang terkait tapi mereka menumpahkan kekesalannya kepada orang lain yang sama sekali tidak ada kaitannya. Seolah-olah kisah mereka perlu didengar. Mereka mulai membujuk orang lain untuk berada di pihaknya dan membelanya.
Pencemburu atau iri hati
Kelompok orang ini selalu membutuhkan perhatian yang lebih untuk diri mereka sendiri. Biasanya selalu tidak senang dengan keberhasilan yang diraih orang lain lalu mulai menyampaikan hal-hal yang tidak mengenakkan (badmouth) soal bagaimana dicapainya keberhasilan itu. Ini adalah upaya yang lemah untuk membuat orang percaya, menghargai dan menghormati mereka.
"Jika bos saya melihat kelemahan orang tersebut maka ia akan melihat kekuatan saya," kata orang-orang dengan model seperti ini.
Sekali lagi, stres tidak perlu Anda ciptakan di tempat kerja. Anda tidak perlu banyak mengeluh atau mengobarkan kemarahan yang sebenarnya tidak perlu. Tetap fokus pada positif untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Ini adalah energi yang lebih baik digunakan untuk hal-hal positif.