Jalan Sutra- Mengatasi masalah emosional terkadang bisa jadi cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Terkadang yang menjadi penyebab naiknya berat badan bukan dari lingkungan atau fisik, melainkan masalah emosi. Setidaknya ada perubahan emosi yang bisa bikin orang menjadi gemuk.
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian pengobatan obesitas telah diperluas dengan mencakup penyebab psikologis. Studi telah mengidentifikasi emosi mungkin memainkan peran dalam kenaikan berat badan, obesitas dan penurunan berat badan.
Ada masalah emosi yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan, seperti dilansir about.com:
Stres
Bagi kebanyakan orang, alasan makan adalah untuk mengisi perut dan menghasilkan tenaga. Tapi pada saat stres, beberapa orang menggunakan makanan sebagai cara terbaik untuk menenangkan emosi. Makan karena emosi (emosional eating) tidak selalu menyebabkan kenaikan berat badan untuk semua orang, namun ini bisa menjadi penyebab obesitas pada beberapa orang.
Dalam sebuah studi tentang pola makan dan kebiasaan olahraga dari ibu obesitas, peneliti menemukan bahwa stres memicu makan berlebihan dan mencegah perempuan mempraktikkan kebiasaan sehat.
Menghindari stres tidak selalu memungkinkan. Tapi teknik relaksasi dapat menjadi alternatif yang sehat untuk mengelola emosi selama masa stres.
Depresi
Dalam sebuah tinjauan literatur obesitas, satu kelompok peneliti mengidentifikasi beberapa cara di mana depresi dapat menyebabkan obesitas. Salah satunya beberapa antidepresan yang sering diresepkan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Para peneliti juga mencatat bahwa kurang tidur, gejala yang umum dari depresi, juga merupakan faktor risiko obesitas. Tidak aktif dan kurang olahraga, gejala lain depresi, juga dapat memicu berat badan meningkat.
Jika Anda sedang berjuang melawan obesitas, melakukan diskrining untuk depresi mungkin menjadi langkah yang wajar. Pertimbangkan berbicara dengan dokter perawatan Anda tentang mendapatkan rujukan ke seorang profesional kesehatan mental.
Trauma personal atau masa kecil
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa orang yang terkena kekerasan fisik, pelecehan seksual atau bullying (olok-olokan) berada pada risiko tinggi untuk obesitas.