Jalan Sutra- Memiliki jalinan asmara yang kuat dan langgeng tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang bisa membuat hubungan cinta tersebut berakhir begitu saja, meski sudah berjalan cukup lama.
Banyak faktor yang menyebabkan putusnya hubungan asmara. Baik itu pengaruh dari luar (orang ketiga, keluarga), maupun dari dalam. Dari banyak faktor tersebut, berikut ini delapan yang paling sering membuat orang memilih putus cinta:
Perselingkuhan
Saat memutuskan berkomitmen pada suatu hubungan, setiap orang pasti mengharapkan pasangannya tetap setia dan jujur. Ketika komitmen itu ternoda, sangat sulit mengembalikan kepercayaan dan lebih banyak berakhir pada hancurnya hubungan asmara.
Mungkin ada beberapa pasangan yang ingin coba memperbaiki hubungan setelah ia tahu kekasihnya berselingkuh. Tapi sebagian besar tidak bisa menyembuhkan rasa sakit hati dan memilih kata 'putus'.
Bosan
Banyak pasangan yang keliru menginterpretasikan, mana yang cinta sejati, mana yang hanya nafsu sesaat. Banyak jalinan asmara yang putus di tengah jalan karena kebosanan atau hilangnya ketertarikan pada salah satu atau dua pihak yang menjalin hubungan. Asmara yang awalnya terasa begitu membara, dalam periode tertentu bisa saja menjadi kaku, canggung dan dingin karena hilangnya chemistry. Akhirnya timbul kebosanan dan keinginan untuk segera mengakhiri hubungan, daripada ada salah satu pihak yang semakin tersakiti.
Restu Orangtua
Cukup banyak pasangan yang terpaksa mengakhiri hubungan mereka karena terganjal izin orangtua. Padahal hubungan sudah berjalan bertahun-tahun dan ketika restu tak juga didapat, mau tak mau putus jadi pilihan.
Izin orangtua ini memang jadi hal penting dalam urusan apapun, terutama percintaan. Banyak orang yang khawatir jika tetap meneruskan hubungan tanpa restu itu, mereka dianggap sebagai anak yang tidak berbakti.
Ketidakcocokan
Banyak pasangan yang mengakhiri hubungan karena merasa terlalu banyak ketidakcocokan. Mungkin awalnya mereka bisa menerima perbedaan masing-masing dalam segala hal, dengan harapan hubungan akan semakin menarik dan tertantang. Tapi ketika hubungan sudah mulai menuju tingkat yang lebih serius, seringkali perbedaan itu jadi titik konflik dan batu sandungan.
Perbedaan prinsip, gaya hidup, kesukaan atau kebiasaan mungkin bisa diterima dalam kondisi tertentu. Misalnya saat masa pendekatan atau awal-awal pacaran. Tapi begitu jalinan asmara sudah berkembang pada keinginan untuk menikah dan punya anak, terlalu banyak ketidakcocokan antar pasangan justru menyebabkan frustasi dan mendorong pasangan untuk putus.
Kurangnya Komitmen
Ada saja orang yang meskipun sudah memiliki pasangan, namun saat bertemu orang baru yang menarik, mereka akan menyebut dirinya 'single'. Jika hal ini diketahui oleh pasangannya, maka hubungan mereka berada di ujung tanduk. Ketidak seriusan berkomitmen seperti ini menjadi penyebab hancurnya hubungan.
Masalah komitmen lainnya yang membuat sebuah hubungan retak adalah salah satu dari pasangan tidak menginginkan peningkatan status menjadi yang lebih serius. Biasanya mereka tidak ingin atau belum siap untuk menghadapi sebuah hubungan yang terikat dalam tali pernikahan.
Perbedaan Visi
Ini mungkin jadi penyebab putusnya hubungan yang paling menyakitkan dan membuat frustasi. Mengapa? Karena seringkali asmara berakhir bukan akibat keduanya sudah tidak saling menyayangi, tapi jalan hidup yang mereka pilih sangat berbeda. Misalnya saja, sang wanita ingin segera menikah dan punya anak, sementara si pria masih mau bersenang-senang atau melanjutkan pendidikan. Contoh lain, si wanita masih mau meniti karir lebih tinggi, sedangkan kekasihnya ingin berumah tangga.
Terpisah Jarak & Waktu
Terlalu lama berada dalam jarak dan waktu yang berjauhan (tanpa adanya komunikasi yang intens) bisa memudarkan rasa cinta yang dimiliki masing-masing pasangan. Perbedaan jarak dan waktu (karena pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya) bisa membuat seseorang --baik dari pihak wanita maupun pria-- berubah. Akibat tidak pernah terjalin komunikasi, saat keduanya bertemu muka, akan timbul perasaan seperti berhadapan dengan orang asing.
Masih Ingat Mantan Kekasih
Cukup banyak orang yang begitu cepatnya memiliki kekasih baru padahal baru saja putus cinta. Biasanya keputusan yang terburu-buru ini bisa menyebabkan hubungan cinta baru kandas.
Bayang-bayang mantan kekasih dapat membuat Anda membandingkan-bandingkannya dengan pacar baru. Anda juga bisa saja masih berusaha untuk mencari tahu dan menghubungi mantan, sehingga jadi tidak terlalu peduli dengan si dia. Sikap-sikap seperti inilah yang bisa membuat Anda kembali patah hati.