Banyak jalan untuk mengkritik dan mencaci para koruptor yang semakin merajalela di bumi persada Indonesia ini. Namun tidak semua kaum koruptor taerjamah oleh mata pengamat korupsi padahal banyak yang terpampang di depan mata tetapi diabaikan saja, satu contoh malah yang jelas jelas korupsi adalah "tukang parkir" tetapi dianggap bukan koruptor, sementara koruptor identik dengan aparat.
Seperti Lagu Gosip Jalanan yang dibawakan grup band Slank yang mengalun bagai pekikan heroik. Lagu ini menyuarakan antikorupsi di semua lini. Dampaknya, ada yang senang dan ada pula yang meradang. Pro-kontra pun muncul terkait lagu ini. Terlebih, DPR menganggap lirik lagunya menghina.
Belakangan DPR adem ayem. Situasi mereda seiring jalannya waktu. Begitulah Slank. Lagu-lagu mereka bertemakan cinta, persoalan anak muda, kontrol sosial, dan lingkungan hidup. "Jadi itu yang selalu menarik untuk kita obrolin," tutur Bimbim, penabuh drum Slank di Studio Liputan6 SCTV, Jakarta, Ahad (27/9) pagi. Bimbim hadir bersama Kaka, Abdee Negara, Mohamad Ridho Hafiedz, dan Ivanka serta Bambang Widjayanto, ketua Dewan Etik Indonesia Corruption Watch (ICW).
Bambang cukup mengagumi sepak terjang Slank. Ia menilai, Slank memiliki kekuatan pada kepekaannya menyerap aspirasi dan menyuarakannya. Kaka cs, imbuh Bambang, dekat dengan penggemar-penggemarnya dari berbagai kalangan. "Jadi dia betul-betul berbasis pada problem sosial yang ada di Indonesia," ucap Bambang.
Terkait korupsi, saat ini muncul wacana adanya gerakan melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dukungan terhadap KPK pun bermunculan, salah satunya dengan terbentuknya Koalisi Cinta Indonesia Cinta KPK (Cicak). Dukungan juga disuarakan Slank. "KPK bagi kita adalah sebuah harapan. Sekarang ini harapan kita mulai dihapusin, mulai dikecilin," ujar Bimbim.
Tiga pimpinan KPK saat ini sedang bermasalah. Ketiganya ketua KPK nonaktif Antasari Azhar serta dua wakil ketua KPK, yakni Chandra M. Hamzah dan Bibit Samad Rianto. Antasari dijadikan tersangka kasus pembunuhan Direktur Utama PT PRB Nasrudin Zulkarnain. Sementara Bibit dan Chandra terkait dugaan penyalahgunaan wewenang oleh KPK.
Bambang mengakui para koruptor bergerak nyaris sempurna. Kendati demikian, ia optimistis terdapat sebuah celah untuk bangkit dan melawan korupsi. "Tapi saya tetap ingin menemukan optimisme. Di balik kegelapan, ada matahari," kata Bambang