Tahukah Anda, kalau ajakan ini bukan hanya ditujukan untuk wanita. Pria juga perlu melakukan SADARI. Mengapa? Karena, meski jumlah penderitanya tak sebanyak wanita, tapi pria juga bisa terkena kanker payudara.
Masalahnya, pria kurang mengenali gejala klinis penyakit ini, sehingga kanker yang diidap telanjur menyebar atau memasuki stadium lanjut.
Gejala klinis kanker payudara pada pria menyerupai gejala yang dialami wanita dan berasal dari kelenjar susu. Bedanya, pria jarang terkena penyakit ini sebelum berumur 50 tahun. Umumnya hal ini banyak dialami pria pada usia lanjut. Maka itu, setelah berusia 50 tahun, pria disarankan mewaspadai benjolan padat dan keras di belakang puting susunya.
Apakah gejalanya munculnya benjolan? Layaknya dialami wanita, gejala kanker payudara pada pria juga bisa diawali dari benjolan. Tetapi karena jaringan payudara pria lebih sedikit dibandingkan wanita, kemunculan benjolan di payudara yang masih sangat kecil pun mestinya sudah teraba. Umumnya benjolah hanya dialami di satu payudara, dan bila diraba terasa keras, menggerenjil.
Selain itu, perubahan pada puting. Bila stadium kanker sudah lanjut, ada perubahan pada puting dan daerah hitam di sekitar puting. Kulit putingnya bertambah merah, mengerut, tertarik ke dalam, atau bisa jadi puting mengeluarkan cairan.
Apa penyebab kanker payudara pria?
- Genetik. Seorang pria berisiko mengidap penyakit ini jika ada riwayat keluarga terkena kanker payudara. Ayah dengan mutasi gen kanker payudara juga bisa mewariskan kanker tersebut kepada anak perempuannya.
- Gaya hidup tidak sehat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga meningkatkan risiko kanker.
- Penyakit hati. Metabolisme hati (perlemakan hati) menyebabkan metabolisme hormonal terganggu dan memicu pembesaran kelenjar susu di payudara yang ganas. Pembesaran kelenjar susu pada pria bisa disebabkan komplikasi penyakit lever, ada kelainan hormon atau kromosom.
- Kelebihan estrogen. Pria yang mengidap kelebihan estrogen (hormon seks wanita) untuk waktu lama bukan mustahil mendadak bisa punya payudara. Semakin tinggi kadar estrogen dalam darah, semakin besar ukuran payudaranya.(VivaNews)
Masalahnya, pria kurang mengenali gejala klinis penyakit ini, sehingga kanker yang diidap telanjur menyebar atau memasuki stadium lanjut.
Gejala klinis kanker payudara pada pria menyerupai gejala yang dialami wanita dan berasal dari kelenjar susu. Bedanya, pria jarang terkena penyakit ini sebelum berumur 50 tahun. Umumnya hal ini banyak dialami pria pada usia lanjut. Maka itu, setelah berusia 50 tahun, pria disarankan mewaspadai benjolan padat dan keras di belakang puting susunya.
Apakah gejalanya munculnya benjolan? Layaknya dialami wanita, gejala kanker payudara pada pria juga bisa diawali dari benjolan. Tetapi karena jaringan payudara pria lebih sedikit dibandingkan wanita, kemunculan benjolan di payudara yang masih sangat kecil pun mestinya sudah teraba. Umumnya benjolah hanya dialami di satu payudara, dan bila diraba terasa keras, menggerenjil.
Selain itu, perubahan pada puting. Bila stadium kanker sudah lanjut, ada perubahan pada puting dan daerah hitam di sekitar puting. Kulit putingnya bertambah merah, mengerut, tertarik ke dalam, atau bisa jadi puting mengeluarkan cairan.
Apa penyebab kanker payudara pria?
- Genetik. Seorang pria berisiko mengidap penyakit ini jika ada riwayat keluarga terkena kanker payudara. Ayah dengan mutasi gen kanker payudara juga bisa mewariskan kanker tersebut kepada anak perempuannya.
- Gaya hidup tidak sehat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga meningkatkan risiko kanker.
- Penyakit hati. Metabolisme hati (perlemakan hati) menyebabkan metabolisme hormonal terganggu dan memicu pembesaran kelenjar susu di payudara yang ganas. Pembesaran kelenjar susu pada pria bisa disebabkan komplikasi penyakit lever, ada kelainan hormon atau kromosom.
- Kelebihan estrogen. Pria yang mengidap kelebihan estrogen (hormon seks wanita) untuk waktu lama bukan mustahil mendadak bisa punya payudara. Semakin tinggi kadar estrogen dalam darah, semakin besar ukuran payudaranya.(VivaNews)